BAB 1
Bahan serat adalah bahan berupa
potongan – potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Serat
adalah suatu material yang perbandingan panjang dan lebar nya sangat besar dan
molekul penyusunannya terorientasi. Negara yang pertama kali mengolah bahan
serat alam adalah Cina.
Pada
tahun 1.540 SM telah berdiri industri kapas di India.
Serat dari
Tumbuhan
o
Sebagai bahan
baku produk tesktil memiliki persyaratan. Diantara persyaratan tersebut adalah
kuat, tahan lama, bentuknya tetap (tidak susut), permukaan yang halus ataupun
bertekstur sesuai persyaratan produk. Adapun serat yang berasal dari tumbuhan
dapat diklasifikasi menjadi empat sebagai berikut.
Serat dari Biji
o
Beberapa biji telah
memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai bahan serat. Contohnya biji dari
pohon kapas dan kapuk.
Serat dari Batang
o
Jenis batang yang
menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak
berkambium. Contohnya batang pohon anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa,
beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami, urena,
kenaf, dan sunn.
Serat dari Daun
o
Banyak orang
menggunakan serat dari daun untuk bahan baku produk tekstil. Contohnya daun
nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun
henequen.
Serat dari Buah
o
Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai
bahan serat adalah kelapa. Buah kelapa memiliki sabut yang melapisi buah. Sabut
tersebut telah banyak digunakan sebagai bahan serat. Semua jenis sabut, mulai
dari sabut yang memiliki serat panjang, serat pendek, hingga debu sabut dapat
dimanfaatkan semuanya. Namun yang dipergunakan sebagai serat hanyalah yang
memiliki potongan – potongan panjang.
Serat dari Hewan
Serat dari hewan sangat disukai oleh
negara Eropa, karena memiliki tekstur yang lembut dan halus. Bagian hewan yang
dimanfaatkan seratnya adalah bulu. Bulu yang banyak diolah sebagai bahan baku
serat produk tekstil adalah stapel dan filamen.
Serat dari Stapel
o
Serat ini adalah serat yang berbentuk
rambut hewan atau yang disebut dengan wol. Contohnya domba, alpca, unta,
cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna.
Serat dari Filamen
o
Serat ini merupakan serat yang
berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat yang berasal dari larva ulat sutera
yang digunakan untuk membuat kepompong.
Karakteristik bahan serat alam yang
menjadi perhatian adalah pada permukaan seratnya, seperti kehalusan, kekuatan,
daya serap, dan kemuluran atau elastisitas.
Bahan tekstil dari kapas juga memiliki
beberapa karakteristik seperti, bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah
kusut,mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan mudah terbakar.
Serat sutra mempunyai ciri-ciri
berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya
tinggi, tahan terhadap sinar matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah
berjamur, mudah terbakar, berbau seperti rambut terbakar, bekas pembakaran
berbentuk abu hitam, bulat, serta mudah dihancurkan.
Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat,
tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan
penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri.
Benang yang telah menjadi bahan baku
dapat digunakan untuk membuat mekrame dan tapesri, sedangkan kain dapat digunakan
untuk membuat kain ikat celup. Langkah – langkah pengolahan bahan serat sebagai
berikut.
Pemintalan benang
Penggulungan benang
Pencelupan Warna
Penenunan Benang Menjadi Kain
teknik-teknik dasar dalam
keterampilan kerajinan tekstil yang dapat digunakan untuk memproduksi kerajinan
ikat celup, makrame, dan tapestri sebagai berikut.
Menenun
Menjahit
Mengikat
Syarat – syarat perancangan benda
kerajinan adalah
Kegunaan (Utility)
Kenyamanan (Comfortable)
Keluwesan (Flexibility)
Keamanan (Safety)
Keidahan (Aestetic
Dilihat dari fungsinya,
kemasan memiliki empat fungsi utama, yaitu :
menjual produk,
melindungi produk,
memudahkan penggunaan produk, dan
memperindah
penampilan produk.
Tujuan
dibentuknya kerajinan tekstil :
Fungsi
Penghias,
Fungsi Benda
Pakai,
Perlengkapan
ritual,
Fungsi
Simbolik.
Prinsip kerajinan
fungsi hias dan fungsi pakai adalah, keunikan bahan dan kerajinan, keterampilan
tangan, unsur estetik, unsur hiasan,
Pengrajin adalah
seseorang yang profesional yang bekerja secara konsisten dan berkualitas tinggi
dalam menciptakan produk.
Ada 2 macam
teknik dalam pembuatan kerajinan tekstil, yaitu structural dan decorative.
Bahan produksi
batik adalah : Kain putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna Batik
Alat produksi
batik : kompor, wajan, dan canting.
Proses pembuatan batik adalah : Nganji,
Ngemplong, Nyungging, Nuaplak, Nglowong, Ngiseni, Nembok, Nyolet, Nyelup, Mopok,
Nglorod, Nanahi.
Sulaman dibagi menjadi : Sulam kepala peniti, sulam bayang, sulam renda bangku,sulam
pita.
Jenis – jenis tusuk dasar
: Tusuk tikam jejak,tusuk silang, tusuk flanel, tusuk feston,tusuk rantai,
tusuk melekat benang, tusuk batang, tusuk jelujur.
Menjahit adalah sebuah kegiatan
menyambungkan dua buah kain dengan menggunakan benang dan jarum.
Jenis – jenis jahit aplikasi terdiri
dari :
Jahit aplikasi standart, Jahit
aplikasi pada potong sisip, Jahit aplikasi pada potong motif, jahit aplikasi
pada lipat potong, jahit aplikasi pengisian.
Alat produksi jahit aplikasi adalah
jarum jahit tangan dan jarum sulam, gunting, jarum pentul dan bantalan jarum,
tudung jari dan alat pemasuk benang, pemindangan, pensil / kapur jahit, cukil /
pendedel jahitan, setrika.
BAB 2
Budi daya merupakan usaha untuk
menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk hidup agar lebih besar/tumbuh
dan berkembang biak/
bertambah
banyak.
Hortikultura adalah membudidayakan
tanaman di kebun.
Pada daerah datran tinggi, jenis
tanaman sayuran yang dapat dibudidayakan adalah kentang, wortel, brokoli. Pada
daerah dataran rendah jenis tanaman sayuran yang dapat dibudidayakan adalah
bawang merah, mentimun, dan sawi hijau.
Ada 3 hal pokok yang dapat dimasukkan
ke dalam budidaya tanaman yaitu melakukan poengolahan tanah, pemelihaaraan
untuk mencapai produksi maksimum, dan tidak berpindah – pindah.
Bahan untuk sarana
produksi budi daya :
o
Benih / Bibit, Pupuk,
Pestisida, Media Tanam.
Media tanam bahan organik
: arang sekam, kompos, sabut kelapa.
Media tanam anorganik :
gel, pasir, pecahan batu bata, spons, vermikulit dan perlit.
Alat untuk sarana produksi
budi daya :
Alat pengolahan tanah : garpu,
sekop, cangkul.
Alat pemeliharaan tanaman :
gembor,, kored, sprayer.
Tahapan budi daya tanaman
sayuran adalah : pembibitan, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan,
pemanenan, pascapanen.
BAB
3
Karateristik buah – buahan
dibedakan menjadi 3 yaitu,
Berdasarkan musim berbuahnya, ada
2 buah musiman dan buah sepanjang tahun.
Berdasarkan iklim tempat
tumbuhnya, ada 2 buah tropis, dan subtropis.
Berdasarkan proses pematangannya,
ada 2 buah klimaterik dan nonklimaterik.
Teknik Pengolahan Pangan
Panas Basah (Moist Heat) di bagi menjadi 7 yaitu,
Teknik merebus (Boiling)
Teknik Merebus Menutup Bahan
Pangan (Poaching)
Teknik Merebus dengan Sedikit Air
(Braising)
Teknik Menyetup / Menggulai
Teknik Mengukus (Steaming)
Teknik Mendidih (Simmering)
Teknik Mengetim.
Teknik Pengolahan Pangan
Panas Kering ada 5 yaitu,
Teknik Menggoreng dengan Minyak
Basah (Deep Frying)
Teknik Menggoreng dengan Minyak
Sedikit (Shallow Frying)
Teknik Menumis (Sauteing)
Teknik Memanggang (Baking) ada 2 Memanggang Kering dan
memanggang dalam oven menambah kelembapan, memanggang dalam oven dengan
menggunakan 2 wadah.
Teknik membakar (Grilling)