BAB 1
Iman kepada Allah
adalah percaya dengan sepenuh hati bahwa Dia itu ada, di ucapkan dengan lisan
dan diamalkan dalam perbuatan sehari – hari.
Iman secara bahasa ialah percaya.
Al – Asmau-al - Husna artinya
nama-nama Allah Swt. yang baik, yang berjumlah 99.
Al – Alim, Maha
Mengetahui. Allah Swt. Maha Mengetahui yang tampak atau yang gaib. Pengetahuan
Allah Swt. tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Firman nya berada pada surat (Q.S. al-An’am/6:59) yang berisi “ Allah
kunci semua yang gaib”. Dia lah yang mengetahui dan tidak ada orang lain yang
mengetahuinnya selain Allah. Perilaku yang dapat diwujud kan dalam kehidupan
sehari – hari adalah mencari ilmu – ilmu Allah dengan cara belajar dan
merenungi hasil ciptannya.
Al –
Khabir, Maha Waspada. Allah Swt. Menciptakan milyaran
makhluk dengan berbagai ragamnya. Semuanya diketahui oleh Allah dengan detail,
o
penuh kecermatan dan kewaspadaan, baik
secara lahir maupun batin. Tidak ada satupun ciptaan Allah Swt. yang salah
sasaran. Dalam (Q.S at – Taubah/ 9:16) yang berfirman dan “Allah Maha teliti
terhadap apa yang kamu kerjakan”. Perilaku yang dapat diwujudkan dalam
kehidupan adalah, kita harus waspada dan cermat dalam melaksanakan kegiatan
disekolah, di rumaha, maupun di lingkungan sekitar.
As – Sami’, Maha Mendengar. Allah Swt
mendengar semua suara apapun yang ada di alam semesta ini. Hal ini sesuai
dengan firmannya (Q.S al – Baqarah /2 : 256) yang berisi “..dan Allah Maha
Mendengar dan Maha Mengetahui”. Perilaku yang dapat kita ambil adalah kita
harus berupaya agar segala yang kita ucapkan merupakan kata yang baik dan
berguna, dan yakin bahwa Allah mendengarnya.
Al – Basir, maha Melihat. Allah Swt
melihat apa yang kita lakukan, walaupun lembut dan kecil. Yang sesuai dengan
firmannya pada (Q.S al – Hujurat/ 49:18) yang berisi “Sesungguh nya Allah
meengetahui apa yang ada dilangit dan bumi. Dan Allah maha melihat apa yang
kamu kerjakan”.Perilaku yang dapat kita ambil adalah hendaklah kita berusaha
semaksimal mungkin untuk melihat peristiwa – peristiwa yang terjadi di alam
sebagai renungan akan ciptaan Allah.
Orang yang beriman kepada Allah akan
mendapatkan keuntungan
Selalu mendapat pertolongan dari Allah,
Hati menjadi tenang dan tidak gelisah,
Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi.
BAB 2
Jujur
artinya kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan sebenarnya, Amanah
artinya terpercaya (dapat dipercaya), Istiqamah artinya sikap kukuh pada
pendirian dan konsekuen dalam tindakan.
Jujur
artinya kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan sebenarnya. Kejujuran
sangat erat kaitannya dengan hati nurani. Kata hati nurani adalah sesuatu yang
murni dann suci. Allah Awt. berfirman pada (Q.S al – Baqarah/ 2:42) “dan
janganlah kamu campur adukkan kebenaran dan kebatilan dan (janganlah) kamu
sembunyikan kebenaran, sedangakn kamu mengetahuinya. Hikmah dan manfaat jujur
adalah mendapat kepercayaan orang lain, dan mendapat banyak teman.
Amanah
artinya terpecaya (dapat dipercaya). Amanah sangat berkaitan dengan tanggung
jawab. Amanah ada 3 macam yaitu,
Amanah
terhadap Allah. Allah Swt berfirman (Q.S al – Anfal/ 8:27)”.. janganlah kalian
menghianati Allah dan Rasul (Muhammad), dan juga kalian menghianati amanat –
amanat yang dipercayakan kepadamu sedang kamu mengetahui”. Contoh amanah kepada
Allah adalah menjalankan semua yang diperintahkan dan meninggalkan semua yang
dilarangnnya.
Amanah
terhaadap sesama manusia. Allah Swt berfirman (Q.S an – Nisa/4:58)
”Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanah terhadap yang
berhak menerimanya”.
Amanah
terhadap diri sendiri. Allah berfirman pada (Q.S al – Mu’minun/23:8) “dan
sungguh orang beruntung orang yang memelihara amanat dan janjinya.
o
Hikmah perilaku amanah adalah
dipercaya orang lain, hidupnya akan sukses dan dimudahkan oleh Allah Swt.
Istiqamah
artinya sikap kukuh pada pendirian dan konsekuen dalam tindakan. Hikmah
perilaku Istiqamah adalah akan mendapatkan kesuksesan dalam kehidupan di dunia
karena ia tekun dan ulet.
BAB 3
Taharah
artinya bersuci dari najis dan hadas. Najis adalah kotoran yang menjadi sebab
terhalangnya seseorang beribadah kepada Allah Swt. Hadas adalah keadaan tidak
suci pada seorang muslim yang menyebabkan ia tidak bole shalat, tawaf, dan
lainnya.
Taharah
ada 2 yaitu, taharah dari najis, dan taharah dari hadas. Taharah dari najis ada
3 macam, yaitu
Najis
mukhaffafah, najis yang ringan. Cara menyucikannya dengan cara memercikkan /
mengusapkan air pada permukaan yang terkena najis.
Najis
mutawassitah, najis pertengahan. Najis ini ada 2 yaitu hukmiyah da ainiyyah.
Cara menyucikannya mengalirkan air pada benda yang terkena najis.
Najis
mugalladah, najis yang berat. Cara menyucikannya adalah membasuh air sebanyak 7
kali, satu kali diantaranya air dicampur dengan tanah.
Cara menyucikan hadas kecil dengan
berwudlu.
Kita terkena hadas kecil
apabila mengalami / melakukan salah satu dari 4 hal, yaitu:
Keluar sesuatu dari qubul (kemaluan)
dan dubur,
Hilang akal (contoh tidur),
Bersentuhan kulit antara laki-laki dan
perempuan yang bukan mukhrim, dan
Menyentuh qubul (kemaluan) dan dubur
dengan telapak tangan.
cara menyucikan hadas besar dengan mandi
wajib.
Kita terkena hadas besar
apabila mengalami / melakukan salah satu dari enam perkara, yaitu:
o
1. Berhubungan suami istri (setubuh),
5.
Nifas, dan
o
2. Keluar mani, 6.
Meninggal dunia.
o
Haid (menstruasi),
o
Melahirkan,
Cara mandi wajib,
Niat mandi untuk menghilangkan hadas
besar,
Menghilangkan najis apabial najis terdapat
di badan,
Membasahi seluruh tubuh mulai dari
ujung rambut sampai ujung kaki.
Tayamum adalah pengganti wudlu / mandi
wajib.
Istinja adalah bersuci setelah buang
air besar / kecil.
BAB 4
Salat
berjamaah adalah shalat yang dikerjakan oleh 2 orang atau lebih, salah satu
dari mereka menjadi imam dan lainnya menjadi makmum. Hukum shalat berjamaah
sunah muakad.
Syarat
shalat berjamaah :
Ada imam (pemimpin Shalat),
Ada makmum (pengikut / jamaah shalat),
Dikerjakan dalam satu majelis (tempat),
Shalat makmum sesuai dengan shalat imam.
Syarat menjadi imam adalah :
Sudah baligh,
Fasih dan hafal dalam membaca ayata al- qu’an,
Bukan yang dibenci jamaah,
Mengetahui syarat dan rukun shalat, serta
perkara yang membatalkan shalat,
Berakal sehat,
Paling luas wawasan agamanya,
Beriri pada posisi paling depan.
Syarat menjadi makmum adalah :
Berniat mengikuti imam,
Tidak mendahului gerakan imam,
Shalatnya sesuai dengan shallat imam,
Berada dalam satu tempat.
Makmum ada 3 macam, yaitu :
Makmum muwafik, yaitu makmum yang tidak
terlambat.
Makmum masbuk, yaitu makmum yang terlambat,
Makmum mufarriq, yaitu makmum yang menyalahi
gerakan imam.
Dalam melaksanakan shalat berjamaah seorang
imam membaca bacaan shalat ada yang nyaring (jahr), dan ada yang pelan (sir).
Halangan shalat berjamaah adalah,
Hujan,
Angin topan,
Ingin buang air besar / kecil,
Setelah memakan makanan yaang bau mulut, dan lainnya.
BAB 5
Sifat – sifat yang dimiliki oleh nabi
Muhammad Saw adalah tidak mudah putus asa, jujur, amanah, tabah, optimis, dan
percaya diri.
Nabi Muhammad Saw. Lahir pada hari
Senin, 12 Rabiu’ul Awwal bertepatan
dengan tanggal 20 April 571 Masehi. Nabi Muhammad lahir dal keadaan yatim.
Ayahnya Abdullah bin Abdul Muthalib wafat saat Nabi Muhammad saw. Masih berusia
6 bulan di dalam kandungan ibunya, Siti Aminah. Saat bayi, Nabi Muhammad saw.
diasuh oleh Halimah Sa‘diyah dari Bani Saad, Kabilah Hawazin. Di perkampungan
o
bani Saad inilah Nabi diasuh dan
dibesarkan sampai usia 5 tahun. Saat Nabi Muhammad saw. memasuki usia 6 tahun,
ibunya wafat. Ia pun diasuh oleh kakeknya, Abdul Mutalib, tetapi hanya 2 tahun
diasuh oleh kakek nya karena meninggal. Pada saat nabi Muhammad berusia 8 tahun
ia diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.
Nabi muhammad merasakan keresahan
terhadap masyarakat yang sudah jauh dari nilai kebenaran, kemudian Nabi
melakukan uzlah (pengasingan diri) di
Gua Hira, pada tanggal 17 Ramadan tahun
ke-40 dari kelahirannya, Nabi Muhammad didatangi oleh Jibril dan menerima wahyu
pertama (Q.S al – Alaq/96: 1-5). Wahyu pertama inilah yang menandakan bahwa
Nabu Muhammad Saw dipilih dan diangkat oleh Allah menjadi Rasul. Setelah itu
turun wahyu ke dua (Q.S al Muddasir/74: 1-7). Setelah turunnya wahyu yang kedua
Nabi Muhammad berdakwah secara sembunyi – sembunyi dan mengajak orang
terdekatnya agar mereka lebih dulu percaya kepada seruannya. Tempat yang beliau
pilih untuk berdakwah adalah rumah al-Arqam bin Abil Arqam al Akhzμm³. Orang-orang
yang pertama kali memeluk Islam atau yang dikenal as-Sabiqμn al-Awwalμn,
Mereka adalah Siti Khadijah, Abu Bakar, Ali bin Abi Talib, Zaid bin Harisah,
dan Ummu Aiman. Setelah Nabi muhammad dakwah secar sembunyi – sembunyi turunlah
wahyu yang ke 3 (Q.S al – Hijr/15 : 94 – 95), kemudian nabi menerima wahyu lagi
(Q.S. asy-Syura/26: 214-215). Setelah Nabi menerima wahu itu nabi mulai berdakwah
secara terang – terangan.
BAB 6
Al – Syamsiyah, suatu lafaz mengandung
“Al” syamsiyah apabila terdapat “Al” diikuti salah satu dari 14 huru hijaiyah,
“Ta, Sta, Dal, Dzal, Ro, Za, Sin, Syin, Shad, Dhad, To’, Dho’ , Lam, Nun. Al –
Syamsiyah “Al” nya tidak dibaca.
Suatu lafaz mengandung bacaan “Al”
qamariyah apabila terdapat “Al”diikuti salah satu dari 14 huruf hijaiyah (
kecuali huruf al – Syamsiyah). Al – Qamariyah “Al” nya dibaca jelas.
Kandungan Q.S ar – Rahman/55 : 33
penting nya ilmu pengetahuan bagi kehidupan umat manusia, manusia juga diberi
potensi oleh Allah berupa akal, dan dengan ilmu manusia bisa berkarya untuk
kehidupan yang lebih baik. Perilaku yang dapat kita ambil terkait Q.S ar –
Rahman/55 : 33 yaitu, senang membaca buku – buku pengetahuan sebagai bukti
cinta ilmu pengetahuan, selalu ingin tahu tentang alam semesta, meyakini bahwa
alam semesta ini diciptakan oleh Allah Swt.
Isi kandungan Q.S al – Mujadalah/ 58 :
11 keutamaan orang – orang beriman dan berilmu pengetahuan, orang – orang
berilmu pengetahuan akan diangkat derajatnya oleh Allah Swt, berlapang lapanglah kalian ketika berada dalam majelis
(tempat mencari ilmu). Perilaku yang dapat kita ambil terkait Q.S al –
Mujadalah/ 58 : 11 yaitu, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan berusaha
untuk medapatkan pengetahuan tersebut, bersikap sopan saat belajar, menghargai
dan menghormati guru.
Hadist tentang ilmu pengetahuan ada
dua, yaitu “menuntut ilmu adalaah kewajiban bagi setiap orang muslim”, “ barang
siapa yang menghendaki dunia, maka harus dengan ilmu . barang siapa yang menghendaki akhirat maka
harus dengan ilmu”.
Syarat mencari ilmu menurut Imam
Syafi’i
Mempunyai kecerdasan, keimanan yang
kuat,
Bersungguh – sungguh,
Mempunyai bekal / biaya cukup,
Hormat pada guru,
Membutuhkan waktu yang lama.
BAB 7
Iman kepada malaikat adalah percaya dan
yakin bahwa Allah Swt. menciptakan malaikat dari cahaya (nur) untuk mengatur
dan mengurus alam semesta.
Sifat-sifat malaikat, antara lain: hamba
Allah Swt. yang mulia, dapat menyamar sesuai kehendak Allah, tidak makan dan
tidak minum, tidak memiliki jenis kelamin, tidak pernah
letih dan tidak pula berhenti beribadah kepada Allah, tidak mau masuk ke rumah-rumah yang ada anjing dan patung-patung, senang mencari dan mengelilingi majelis zikir, selalu berdoa bagi hamba yang duduk
menunggu salat berjamaah.
Nama-nama malaikat yang kita kenali
adalah Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar dan Nakir, Raqib, Atid, Malik,
dan Ridwan.
Beriman kepada malaikat dapat diwujudkan
dengan cara mengetahui tugas malaikat kemudian menjadikan tugas malaikat itu
sebagai pedoman untuk melakukan perbuatan.
0 komentar:
Posting Komentar