BAB 1
Menggambar merupakan aktivitas mental
dan fisik yang dituangkan dalam bentuk goresan tangan, menggunakan media 2 atau
3 dimensi.
Objek menggamabar dapat berentuk
flora (tumbuhan), fauna (hewan) dan alam benda, baik buatan manusia atau benda
yang berasal dari alam.
Komposisi
dalam menggambar dibedakan menjadi 2, yaitu komposisi simetris dan komposisi
asimetris.
Komposisi simetris menunjukkan bahwa objek
dibagian kanan bidang gambar sama dengan objek dibagian kiri gambar.
Komposisi
asimetris menunjukkan bahwa objek dibagian kanan bidang tidak sama dengan objek
dibagian kiri bidang gambar tetapi terkesan menunjukkan keseimbangan.
Tahapan
yang harus kita lakukan pada saat menggambar adalah :
Mengetahui bentuk dasar pada objek yang akan digambar,
Mengetahui bagian – bagian dari objek gambar,
Menyusun atau menyambungkan bagian per bagian menjadi gambar yang utuh,
Memberi dimensi gelap terang baik hitam putih ataupun berwarna,
Memberi kesan untuk latar belakang.
Pada
saat menggambar bentuk dalam menggambar alam benda, sebaiknya memperhatikan :
Proporsi bentuk benda yang akan digambar,
Komposisi dalam meletakkan benda,
Cahaya yang menyinari objek gambar dan akan membentuk bayangan,
Penggunaan arsiran / warna yang akan membentuk kesan bidang 3 dimensi,
Penggunaan latar belakang (background).
Alat
dan media saat menggambar adalah :
Pensil,
Pensil warna,
Krayon,
Pulpen (bolpoint),
Kertas gambar.
BAB 2
Ragam hias / merupakan karya seni
rupa yang diambil dari bentuk – bentuk flora (vegetal), fauna (animal), figural
(manusia), dan bentuk geometris.
Ragam hias geometris adalah motif
hias yang dikembangkan dari bentuk – bentuk geometris dan kemudian digayakan
sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya.
Ragam hias figuratif berupa objek
manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk.
Bentuk ragam hias umumnya memiliki
pola / susunan yang diulang – ulang. Pola yang ditampilkan dapat beryupa pola
ragam hias yang teratur, terukur dan memilki keseimbangan.
Teknik menggambar raga hias :
Perhatikan
pola bentuk ragam hias yang akan digambar,
Persiapkan
alat dan media gambar,
Tentukan
ukuran pola gambar yang akan dibuat,
Buat
sketsa disalah satu kotak / bidang yang telah dibuat sebelumnya.
Buat
bentuk yang sama (bisa dijiplak) pada bidang yang lain,
Warnai
gambar.
BAB 3
Bernyannyi unisono adalah bernyayi
satu suara seperti menyayikan melodi suatu lagu. Partitur lagu benyayi unisono
hanya melodi pokoknya saja.
Istilah – istilah dalam bernnyanyi
antara lain :
Artikulasi, adalah cara
pengucaapan kata demi kata yag baik dan jelas.
Phrasering, adalah pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah
dimengerti dan sesuai dengna kaidah – kaidah yang berlaku.
Intonasi aadalah tinggi
rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
Teknik
pernapasan dikelompokkan sebagai berikut :
Pernapasan dada,
dilakukan dengan cara mengisi udara dalam paru – paru bagian atas. Pernapasan
ini sangat pendek dan tidak cocok digunakan dalam vokal, jenis pernapasan ini
biasa untuk menghasilkan nada – nada rendah.
Pernapasan perut,
dilakukan dengan cara membuat perut berongga besar sehingga udara luar dapat
masuk. Pernapasan ini kurang efektif untuk vokal karena udara dengan cepat
dapat keluar, sehingga paru – paru menjadi lemah dan cepat letih. Jenis
pernapasan ini dapat menghasilkan suara sangat keras, tetapi tidak baik jika
digunakan untuk bernyanyi.
Pernapasan diafragma,
saat diafragma menegang atau lurus maka rongga dada dan rongga perut menjadi longgar dan volume
bertambah.pernapasan ini sangat cocok untuk bernyanyi, karena dapat mengambil
napas sebanyak – banyaknya dan mengeluarkan secara perlahan – lahan dan
teratur.
BAB 4
Fungsi dari alat musik dalam
permainan musik ansambel dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
Kelompok alat musik
ritmis, berfungsi untuk memberikan irama. Contohnya, triangle, gendang dan
ketipung.
Kelompok alat musik
melodis, berfungsi untuk membawakan melodi suatu lagu. Contohnya, rebab dan
mandolin.
Kelompok alat musik
harmonis, berfungsi untuk pengiring dan dapat mengeluarkan paduan nada
sekaligu. Contohnya, sampek dan sasando.
Angklung
ada 2 jenis, yaitu angklung melodi yang terdiri atas 2 bambu, angklung
pengiring yang terdiri atas 3/4 bambu. Angklung yang terdiri atas 3 bambu
adalah bentuk trinada misalnya C minor, G, dan D dim, sedangkan yang empat
untuk catur nada misalnya G7 dan C7.
Seruling
bambu dibedakan menjadi seruling pembawa melodi dan seruling pengiring.
Seruling pengiring berfungsi sebagai
akor dan bas. Akor bunyi nada seruling terdiri atas 3 seruling, misalkan untuk
akor C mayor berarti seruling satu bunyi nadanya c, seruling dua buni nadanya
e, dan seruling tiga bunyi nadanya e, dan seruling tiga bunyi nadanya g.
Alat
musik sasando mempunyai wilayah nada dari G besar sampai dengan nada e3. Selain
itu dapat digunakan dalam 2 nada dasar mayor yaitu nada dasar C dan nada dasar
G. Sasando termasuk alat musik chordofone
yaitu alat musik dengan sumber bunyi senar. Cara memainkan sasando dipetik,
tangan kiri memainkan akor tangan kanan memainkan melodi.
Calung
cara bermainnya dengan cara memukul batang – batang bambu.
Kolintang
berasal dari suaranya, tong (nada rendah), ting (nada tinggi), dan tang (nada
biasa).
0 komentar:
Posting Komentar